Syaikh
‘Abdul Qadir Jaialni RA: Apabila engkau dilanda keinginan untuk menikah
sedangkan engkau dlam keadaan fakir dan tidak mampu untuk menanggung bebannya,
lalu engkau sabar darinya, menunggu kelapangan dari Sang Pencipta, Baik dengan
cara menghilangkan nafsu yang telah Dia ciptakan pada dirimu lalu Dia yang
menolong dan melindingimu dari memikul bebannya pula,
Atau dengan
cara menganugerahimu kemampuan supaya engkau tidak menanggung beban yang
terlalu berat di dunia dan akhirat, maka Allah akan menyebutmu sebagai ‘orang
yang bersyukur’ karena kesabaranmu menanggung beban itu dan keridhaanmu
terhadap ketentuanNya.
Dan Dia akan
menambahkan kekuatan bagimu. Tetapi bila bagian yang telah diberikan-Nya
kepadamu itu membuatmu merasa cukup dan bahagia, maka kesabaran akan berganti
menjadi syukur, karena Allah SWT telah berjanji kepada orang-orang yang
bersyukur untuk menambah pemberian-Nya.
Allah
berfirman:
“Jika
kalian bersyukur, maka aku akan menambah (kenikmatan) bagimu” (QS 14:7).
Dan jika
engkau tidak memperoleh kemampuan itu, maka hendaklah engkau menghindar darinya
dengan cara mencabutnya dari hati, baik itu sesuai dengan keinginan dirimu
maupun tidak.
Maka
biasakanlah terus bersabar dan melawan nafsu, ikutilah perintah dan hendaklah
merasa ridha terhadap ketetapan Allah SWT. Dengan itu, mohonlah keutamaan dan
anugerah-Nya.
Allah
berfirman:
“Sesungguhnya
hanya orang-orang yang bersabarlah yang dicukupkan pahalanya tanpa batas” (QS
39:10)