Syaikh ‘Abdul
Qadir Jailani R.A berkata: Jika dalam hatimu ada perasaan benci atau senang
kepada seseorang maka nilailah perbuatan orang itu berdasarkan Al-Quran dan
Sunnah. Kalau perbuatannya itu dibenci dalam Al-Quran dan Sunah, maka
berbahagialah engkau karena sejalan dengan Allah dan Rasul-Nya.
Apabila
perbuatannya itu terpuji menurut Al-Quran dan Sunah, sementara engkau
membencinya, maka ketahuilah bahwa engkau telah berpihak kepada hawa nafsu. Engkau
membencinya karena hawa nafsumu, engkau telah menzaliminya dengan kebencianmu,
dan durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya karena telah melanggar Al-Quran dan
Sunah.
Maka bertobatlah
kepada Allah SWT dari kebencianmu, dan memohonlah kepada-Nya agar engkau
mencintai orang tersebut dan juga mereka yang termasuk para kekasih Allah, para
wali, orang-orang yang membersihkan diri karena Allah, dan orang-orang shaleh
dari hamba-hamba-Nya, Agar engkau sejalan dengan Allah SWT dalam cinta-Nya.
Bagitu juga
terhadap orang yang engkau cintai, nilailah perbuatannya berdasarkan Al-Quran
dan sunnah. Bila perbuatannya sesuai dengan Al-Quran dan Sunah, maka cintailah
dia, dan apabila perbuatannya dibenci berdasarkan Al-Quran dan Sunnah, maka
bencilah dia.
Ini agar
engkau tidak mencintai dan membencinya berdasarkan hawa nafsu, karena engkau
diperintahkan untuk melawan hawa nafsumu. Allah SWT berfirman: “… Dan jangan engkau mengikuti hawa nafsu,
karena ia akan menyesatkanmu dari jalan Allah.” (QS 38:26).
sumber gambar: blogkita.info