Syaikh ‘Abdul
Qadir Jailani R.A Berkata: Jauhi maksiat kepada Allah, tetaplah berada di
pintu-Nya, dan kerahkanlah kekuatan dan kesungguhan dalam menaati-Nya, dengan
penuh rendah hati, khusuk, dan tidak melihat pada makhluk-Nya serta tidak
mengikuti hawa nafsumu, tidak meminta untuk kesenangan dunia dan akhirat, tidak
pula meminta untuk naik ke maqam yang lebih tinggi lagi mulia.
Yakinlah bahwa
engkau adalah hamba-Nya, dan seorang hamba tidak berhak sedikit pun terhadap
apa yang dimiliki tuannya.
Baguskanlah sikapmu
dan jangan menuding Tuhanmu. Segala sesuatu disisi-Nya adalah dengan ukurannya
masing-masing, tidak didahulukan bagi yang terakhir, dan sebaliknya tidak
diakhirkan bagi yang terdahulu.
Akan datang
kepadamu apa yang telah di takdirkan-NYA Pada waktunya nanti, baik itu engkau
dikehendaki maupun tidak.
Janganlah engkau
menjelekkan apa yang menjadi bagianmu, dan jangan meminta yang bukan bagianmu,
karena tidak mungkin salah__baik itu bagianmu maupun bagi yang lain__jika
memang bagianmu, maka datang kepadamu dan engkau akan mudah untuk
mendapatkannya.
Sedangkan yang
bukan bagianmu, maka berpalinglah darinya, karena tidak akan datang kepadamu,
dan sesungguhnya engkau dan ia tidak akan saling bertemu.
Maka usahakanlah
untuk memperbaiki etika di mana engkau dituntut untuk taat kepada-Nya sekarang
ini, dan jangan mengangkat kepala dan jangan menengokkan lehermu kepada
selain-Nya.
Allah SWT
berfirman:
“Dan
janganlah engkau tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada
golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan bagi mereka untuk Kami
coba mereka dengannya. Dan karunia Tuhanmu lebih baik dan kekal.” (QS
20:131).
Allah Swt
telah melarangmu berpaling kepada keadaan yang bukan keadaanmu, dan Dia telah
memberikanmu rezeki karena menaati-NYA, dan telah memberimu jatah, rezeki, dan
keutamaan-Nya, dan telah memberikan kejelasan bagimu, bahwa yang diluar semua
itu adalah cobaan yang diujikan kepada mereka. Dan keridhaanmu atas bagian yang
engkau dapat, itu lebih baik, lebih kekal dan lebih berkah bagimu.
Maka jadikanlah
ini sebagai kebiasaanmu, arahmu, syiarmu, pakaianmu, keinginanmu, dan
cita-citamu, yang dengannya engkau memperoleh semua keinginan, dan dengannya
engkau sampai pada setiap maqam, serta dengannya engkau meraih setiap kebaikan,
kenikmatan, dan kebahagiaan.
Allah SWT berfirman:
“Tak
seorangpun mengetahui apa yang disembunyikan untuk mereka (berupa
bermacam-macam nikmat) yang menyedapkan pandangan mata sebagai balasan terhadap
apa yang telah mereka kerjakan.” (QS 32:17).
Tidak ada
lagi amal yang lebih agung daripada ibadah yang lima dan meninggalkan semua
dosa. Selain itu, tak ada yang lebih mulia, lebih disukai dan lebih diridhai di
sisi-Nya daripada apa-apa yang telah saya sebutkan tadi.
Semoga Allah
senantiasa memberikan taufik dan inayah-Nya kepada kita untuk senantiasa
melakukan apa-apa yang dicintai dan diridhai-Nya. Amin
Source Image: www.iswantowisno.wordpress.com