Syaikh
‘Abdul Qadir Jailani ra. Berkata:
Apabila keimanan dan keyakinanmu masih lemah, dan engkau berjanji
sesuatu, maka tepatilah janjimu dan jangan mengingkarinya, agar keimananmu dan
keyakinanmu tidak hilang.
Bila
keimanan dan keyakinanmu telah kuat dan kokoh di hatimu, dan engkau menjadi
seperti yang diseru dengan firman Allah: “Sesungguhnya engkau (mulai) hari
ini menjadi seorang yang berkedudukan tinggi lagi dipercaya pada sisi kami” (QS
12:54),
Lalu seruan
ini terus berulang-ulang atasmu dari satu keadaan ke keadaan yang lain, maka
engkau telah menjadi orang yang khusus, bahkan yang khusus dari yang khusus.
Tidak ada
lagi keinginan dan tuntutan apa pun dalam dirimu, tidak ada lagi perbuatan yang
membuatmu kagum, tak ada kedekatan yang engkau rasakan, tidak ada kedudukan
yang ingin engkau raih.
Maka engkau
menjadi seperti suatu wadah yang pecah yang tidak dapat menampung cairan. Tidak
ada lagi dalam jiwamu, kehendak, makhluk, dan segala perhatian terhadap sesuatu
dari dunia maupun akhirat.
Engkau telah
disucikan dari perkara-perkara selain Allah SWT. Engkau hanya ridha kepada
Allah. Maka engkau dijanjikan dengan keridhaan-Nya, dan engkau diberi kelezatan
dan kenikmatan dengan semua perbuatan dan ciptaan Allah SWT.
Ketika
itulah engkau diberi sebuah janji. Dengan janji itu engkau akan merasa tenang.
Jika muncul dorongan atau keinginan, engkau tidak akan mau pindah dari janji
itu kepada yang lebih tinggi dan lebih mulia darinya, atau ditukar dengan yang
lebih dari yang pert ama, karena begitu puasnya engkau dengannya.
Lalu
dibukakan bagimu pintu-pintu ilmu dan makrifat, dan engkau diberi kemampuan
untuk mengetahui perkara-perkara yang samar dan hakikat-hakikat hikmah yang
terpendam ketika perpindahan dari yang pertama kepada yang berikutnya.
Disinilah
bertambah kemampuanmu dalam menjaga keadaan dan maqam, kejujuran dalam menjaga
rahasia-rahasia, kelapangan dadamu, pancaran hati, kefasihan lisan, dan hikmah
yang luar biasa dalam mendapat mahabbah. Maka engkau menjadi kekasih
semua makhluk, semua yang ada di langit dan di bumi, dunia dan akhirat.
Maka jadilah
engkau kekasih Allah SWT, dan semua makhluk pun akan mengikuti Dia. Kecintaan
mereka kepadamu sebanding dengan kecintaan mereka kepada-Nya, sebagaimana
kebencian mereka sebanding dengan kebencian kepada-Nya.
Begitulah
jika engkau sudah sampai pada maqam ini, tidak ada lagi keinginan pada dirimu. Engkau
akan diberi keinginan pada sesuatu, lalu bila keinginanmu pada sesuatu itu
telah benar-benar kuat, maka sesuatu itu akan dihilangkan dan di lenyapkan.
Perhatianmu
akan dialihkan darinya. Engkau tidak diberi di dunia, dan diberi penggantinyan
di akhirat nanti, yang membuatmu tambah dekat dengan-Nya, yang membuatmu senang
didalam surge firdaus yang tinggi.
Apabila
engkau tidak meminta dan berharap akan hal itu di dunia ini yang merupakan
tempat yang fana, beban dan cobaan tetapi harapanmu hanya keridhaan Sang Maha
Pencipta, Maha Pemberi dan Menolak, yang telah menghamparkan bumi dan
meninggikan langit, dan memang Dia-lah maksud dan tujuan yang sesungguhnya,
Maka mungkin
saja engkau akan diberi gantinya dengan yang sebanding dengannya di dunia ini
setelah pecahnya hatimu. Dan atas kesabaranmu terhadap tuntutan dan keinginan
itu engkau akan diberi gantinya dengan yang lain sebagaimana yang telah kita
bahas bersama.
Source Image: http://al-hibrun.blogspot.com