Pertanyaan:
Kami ingin penjelasan yang lebih luas tentang mengapa
Allah SWT itu tidak menampakkan Dzat/wujud yang sebenarnya kepada makhluk-Nya?
Jawaban:
Sebenarnya hakikat dari Dzat Allah itu wajib bersifat Mukhálafah
lil-Hawádits, yang berarti Dzat Allah tidak menyamai kepada Hawádits/zat
yang lainnya. Jadi Dzat Allah SWT tidak bisa diketahui dengan secara hakikat,
apalagi dilihat. Begitu juga sifat-sifat-Nya tidak bisa diketahui secara
hakikatnya.
Seperti kita mengetahui bahwa Allah SWT adalah Wujud dan
Maha Mengetahui, tapi mengenai hakikat wujud dan ilmu-Nya tidak bisa kita
ketahui. Sebab, hakikat wujud dan ilmu-Nya tidak sama dengan hakikat-hakikat
wujud dan ilmu yang lain.
Beda dengan wujudnya manusia, kita bisa mengetahui bahwa
wujudnya Zaid dari nutfah (sperma) yang diproses dalam rahim ibunya,
lalu dilahirkan berupa bayi. Jadi, wujudnya mulai dari lahir dan seterusnya
dapat kita ketahui.
Ada cerita bahwa nabi Musa a.s pernah melihat Núr Allah
lalu beliau langsung pingsan lantaran tidak kuat memandangnya. Kalau melihat Núr-Nya
saja tidak kuat apalagi kepada Dzat-Nya.
Wal-Láhu a’lam bish-shawab
Source:
- Artikel ini dikutib dari buku “Bunga Rampai Dialog Iman-Ihsan” yang di terbitkan oleh Pustaka Pondok Pesantren SIDOGIRI, Pasuruan, Jawa Timur.
- Pertanyaan diatas ditanyakan oleh saudara Ahmad Qusyairi (Sampang) dan dijawab langsung oleh KH. A. Nawawi Abdul Djalil, Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri.
- Sumber gambar: amunisihijrah.com
- Sumber gambar: amunisihijrah.com