Pertanyaan:
Apa maksud perkataan Abu bakar RA, “Tidak Mampu
mengetahui hakikatnya AllahSWT itu sudah mampu mengetahui hakikat Allah (al-‘ajz
‘anil-idrák idrák),” terima Kasih
Jawaban:
Yang dimaksud perkataan Abu Bakar RA itu adalah, ketika
orang sudah tahu semua hukum yang wajib, muhal, dan jaiz bagi Allah SWT,
kemudian dia tahu bahwa hakikat Allah itu mahjúb (dihalangi, siapapun
tidak mungkin bisa mengetahuinya), dan ia tahu bahwa akal tidak mungkin mampu
untuk sampai pada hakikatnya Allah SWT, maka dia itu sudah dikatakan orang yang
‘arif atau ma’rifat pada Allah SWT.
Jadi, dari penjabaran ini bisa diartikan kata singkat:
العَجْزُ عَنِ
الْاِدْرَاكِ اِدْرَاكٌ
“Tidak mampu mengetahui
hakikatnya Allah itu sudah dianggap mampu mengetahui hakikat Allah SWT.”
Demikian. Wal-láhu a’lam bish-shawáb.
######
Pertanyaan 2:
Antara kata “maghfirah” dan “afwu” maknanya sama-sama
pengampunan, namun apa perbedaannya? Terima kasih.
Jawaban:
“Maghfirah” adalah pengampunan Allah SWT pada seorang
hamba yang tidak diiringi ‘uqubát atau siksaan sama sekali. Jadi, “Maghfirah”
adalah murni pengampunan dari Allah
SWT terhadap hamba yang dikehendaki. Sedangkan “afwu” adalah pengampunan Allah SWT pada hamba-Nya
yang bisa saja berbarengan ‘uqubah atau siksaan.
Jadi, orang yng
dosanya diampuni oleh Allah dengan cara istighfar atau bertaubat itu disebut
maghfirah dari Allah. Orang yang dosanya diampuni Allah dengan cara disiksa
terlebih dahulu, seperti orang terkena cobaan, penderitaan, dan sebagainya,
maka itu ‘afwu atau pengampunan dari Allah SWT. Wal-Láju ‘alam bish-shawab.
Source:
- Pertanyaan diatas ditanyakan oleh saudara Ja'far Shodiq (Lumajang) dan Fawaid (Jember) dan dijawab langsung oleh KH. A. Nawawi Abdul Djalil, Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri.