Pertanyaan:
Apa pengertian firman Allah SWT:
الرَّحْمَنُ عَلَى
الْعَرْشِي اسْتَوَى
Apa bisa diartikan Allah SWT ada di atas ‘Arsy? Lantas
bagaimana dengan sifat Allah SWT yang Qiyamuhu bi-Nafsihi?
Jawaban:
Menurut Ahlusunah wal Jamaah, istiwa’ ‘alal ‘Arsy adalah
sifat Allah yang tidak diketahui bentuk dan bagaimana gambarannya, yang mana
seorang Mukmin wajib iman pada sifat Allah SWT tersebut. Dan tentang istiwa’-nya
Allah SWT itu tidak ada yang tahu kecuali Allah SWT sendiri.
Jadi menurut Ahlusunah Wal Jamaah dari golongan ulama salaf,
stiwa’ ‘alal ‘Arsy adalah sifat Allah SWT yang bilá kaifin, artinya
tidak bisa dibayangkan dan digambarkan, dan untuk pengertian istiwa’ di
sini kita serahkan pada Allah SWT. Kita tidak perlu memikirkan atau membayangkan.
Sedangkan menurut Ahlusunah wal
Jamaah golongan khalaf, ada yang mengartikan, istiwa’ ‘alal-‘Arsy adalah istawlá ‘alal-‘Arsy, yaitu
“menguasai Arsy”. Dalam penyebutan Al-Qur’an kenapa kok Arsy yang
dikuasai Allah, sedangkan yang lainnya tidak disebutkan, karena Arsy itu
makhluk Allah SWT yang paling besar.
Disebutkan dalam tafsir
al-Kházin, menurut Imam al-Baihaqi dan Abil Hasan al-Asy’ari, bahwa Allah
SWT mengerjakan suatu pekerjaan di Arsy diberi nama istiwá’ seperti
halnya Allah SWT mengerjakan sesuatu di lain Arsy diberi nama rezeki, nikmat,
dan lain-lainnya.
Maka kesimpulannya, firman Allah
SWT:
الرَّحْمَنُ عَلَى
الْعَرْشِي اسْتَوَى
Menurut kedua golongan ulama
Ahlusunah wal Jamaah, yaitu ulama khalaf dan salaf adalah menunjukkan Allah SWT
tetap bersifat Qiyámuhu bi-Nafsihi (berdiri dengan Dzat-Nya sendiri). Wal-Láhu
a’lam bish-shawab.
Source: