Pertanyaan:
Bagaimana posisi Allah SWT ketika menemui Nabi Musa a.s
di Thur Sina dan Nabi Muhammad SAW ketika Isra’ Mi’raj, ter kait dengan sifat
Allah SWT yang berupa Qiyamuhu bi Nafsihi?
Jawaban:
Allah SWT tetap Qiyámuhu bi Nafsihi dan tidak diam di
suatu tempat ketika menemui Nabi Musa A.S dan Nabi Muhammad SAW karena Allah SWT
tidak butuh pada tempat (mahál) dan tidak di liputi oleh segala tempat dan arah
(jihhát).
Allah SWT tetap Mukhálafatu lilhawádist, akan tetapi kedua Nabi
itu tetap bertempat. Walhasil, la ya’riful-Láh (haqíqatal-Lah) illah-Láh wahdah
(tidak ada yang mengetahui hakikat Allah kecuali Allah SWT semata).
Source:
- Artikel ini dikutib dari buku “Bunga Rampai Dialog Iman-Ihsan” yang di terbitkan oleh Pustaka Pondok Pesantren SIDOGIRI, Pasuruan, Jawa Timur.
- Pertanyaan diatas ditanyakan oleh saudara MUHAMMAD (Pasuruan) dan dijawab langsung oleh KH. A. Nawawi Abdul Djalil, Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri.
- Sumber gambar: bbc.com
- Sumber gambar: bbc.com