Pertanyaan:
Afwan, saya punya sedikit pertanyaan. Dalam kitab tafsir Jalalain,
tafsir dari ayat “ra’dun wa barq” (guruh dan kilat) adalah suara
Malaikat. Mengapa pada musim penghujan saja ra’dun wa barq itu ada,
sedangkan musim kemarau tidak? Syukron
Jawaban:
Hal semacam itu merupakan hal gaib yang kita harus
mempercayainya. Kita tidak melihat ini suatu hal yang tidak masuk akal. Allah SWT
menciptakan barang gaib sesuai dengan irádah (keinginan) dan qudrah-Nya
(kekuasaan-Nya). Barang gaib itu tidak tentu masuk akal. Bisa saja masuk akal
juga bisa tidak. Jadi, kita harus mempecayai barang gaib itu.
Pertanyaan 2:
Rahmat pada Nabi Muhammad SAW sudah berhasil, maka
memintakan rahmat untuk belia sepertinya sia-sia, apa memang seperti itu? Syukron
Jawaban:
Memintakan rahmat untuk Nabi Muhammad SAW tidaklah sia-sia
dan tetap ada manfaatnya. Sebab, maksud dari memintakan rahmat untuk Nabi
tersebut adalah memintakan yang masih belum ada dan belum diperoleh Nabi Saw.
Dikarenakan pada tiap saat terdapat rahmat dari Allah SWT
yang belum didapat oleh Nabi. Maka dengan permintaan kita itu bisa diberikan
rahmat yang belum didapat oleh Nabi SAW, bisa mengangkat derajat Nabi sampai
pada derajat yang tidak ada batasannya.
Source:
- Artikel ini dikutib dari buku “Bunga Rampai Dialog Iman-Ihsan” yang di terbitkan oleh Pustaka Pondok Pesantren SIDOGIRI, Pasuruan, Jawa Timur.
- Pertanyaan diatas ditanyakan oleh saudara Toha Arobi dan M. Magrobi (Sampang) dan dijawab langsung oleh KH. A. Nawawi Abdul Djalil, Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri.