Pertanyaan:
Mohon penjelasan tentang Ihsan (beribadahlah kamu
seakan-akan melihat Allah). Bagaimana pengertian “melihat Allah” disini, baik
pada waktu shalat maupun yang lain?
Jawaban:
Arti al-Ihsán: “seakan-akan melihat Allah ketika
beribadah”, demikian ini jangan diartikan melihat Allah SWT dengan mata
kepala seperti halnya kita melihat sesuatu.
Dalam al-Majálisus-Saniyyah di jelaskan bahwa maksud
dari “seakan-akan melihat Allah ketika beribadah” adalah Muráqabah kepada
Allah, yakni perasaan hamba bahwa tingkah lakunya selalu berada dalam
pengawasan Allah SWT.
Dengan demikian, ketika kita beribadah, hati kita harus
selalu ingat kepada Allah, tidak memikirkan yang lain, dan merasa bahwa Allah
SWT selalu mengawasi kita.
Berangkat dari al-Ihsán ini, tingkatan ibadah seseorang dikategorikan
menjadi tiga macam:
1). Melaksanakan ibadah hanya dengan memenuhi rukun dan
syarat saja;
2). Melaksanakan ibadah hanya dengan memenuhi syarat dan
rukunnya ibadah, dan dirinya selalu ingat kepada Allah SWT;
3). Melaksanakan ibadah hanya dengan memenuhi rukun dan
syarat, Serta dirinya selalu ingat kepada Allah, dan dirinya selalu merasa
bahwa dirinya selalu dalam pengawasan Allah SWT (Maqám Muráqabah).
Lihat: al-Majális as-Saniyyah dan Is’ádur-Rafiq,
2/8
Source:
- Artikel ini dikutib dari buku “Bunga Rampai Dialog Iman-Ihsan” yang di terbitkan oleh Pustaka Pondok Pesantren SIDOGIRI, Pasuruan, Jawa Timur.
- Pertanyaan diatas ditanyakan oleh saudara Abi Faiz, (Bangkalan) dan dijawab langsung oleh KH. A. Nawawi Abdul Djalil, Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri.
- Sumber gambar: bacaanmadani.com