Pertanyaan:
Kenapa di dalam al-Qur’an nama setan yang banyak disebut
sebagai musuh yang nyata bagi manusia, padahal Iblis yang berjanji akan
menyesatkan anak cucu Adam AS?
JAWABAN:
“Syaithán” adalah suatu nama istilah yang
mempunyai pengertian yang cukup luas, tidak tertentu pada suatu makhluk Allah
SWT saja. Kata “Syaithán” bisa ditujukan pada Manusia, Binatang,
Iblis, dan Jin. Makhluk yang melakukan perbuatan durhaka, baik itu jin, iblis,
manusia, ataupun lainnya, itu dikatakan Syaithán. Kata “Syaithán”
lebih mengarah pada perilaku, bukan makhluk tertentu.
Dari itu Allah SWT dalam al-Qur’an banyak menyebutkan kata “Syaithán”,
karena pengertian “Syaithán” itu sangatlah luas. Jadi,
yang melakukan durhaka (tamarrud) itu dikatakan “Syaithán”, sedangkan
kenyataan yang terjadi di dunia ini, yang melakukan perbuatan durhaka,
kebanyakan adalah iblis, jin, dan manusia.
Kejahatan belum tentu dilakukan oleh Iblis, tapi banyak
dilakukan oleh lainnya. Maka al-Qur’an lebih banyak menyebut “Syaithán”
daripada kata “Iblis”, karena kejahatan itu timbul dari “Syaithán”
yang bisa punya pengertian luas, yaitu iblis, jin, manusia, dan hewan.
Allah SWT mengetahui kebenaran sesuatu.
Source:
- Artikel ini dikutib dari buku “Bunga Rampai Dialog Iman-Ihsan” yang di terbitkan oleh Pustaka Pondok Pesantren SIDOGIRI, Pasuruan, Jawa Timur.
- Pertanyaan diatas ditanyakan oleh saudara Ahmad Muzammil (Pamekasan) dan dijawab langsung oleh KH. A. Nawawi Abdul Djalil, Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri.