Pertanyaan:
Semua yang terjadi di alam kan kehendak Allah SWT. Tapi
kenapa Allah SWT menakdirkan saya cacat yang merusak cita-cita saya? Saya selalu
malu menghadapi orang.
Jawaban:
Memang segala sesuatu yang
terjadi di dunia ini atas kehendak Allah SWT. Jadi, Allah berbuat sesuatu atas
kehendak-Nya sendiri (fa’-‘álun lima yuríd). Oleh karena ini adalah
kehendak Allah SWT dan kehendak-Nya itu bukan karena siapa-siapa, maka Allah
bebeas berkehendak dan melakukan apa saja terhadap makhluk-Nya, termasuk
menakdirkan seseorang hidup dalam keadaan cacat.
Kita dalam menghadapi ini semua
semestinya dengan qoná’áh (menerima yang ditakdirkan Allah SWT) dan beriman
bahwasanya takdir baik dan buruk itu dari Allah SWT. Hidup dengan keadaan
cacat, barangkali ditakdir seperti itu mengandung hikmah besar, misalnya dengan
keadaan tubuh cacat bisa tidak melakukan maksiat.
Maka dengan demikian, orang itu
bisa masuk surga sebagai tempat kebahagiaan yang hakiki. Sebaliknya, kalau
ditakdir tubuh tidak cacat dia akan selalu melakukan maksiat, maka dia akan
menjadi orang yang celaka di akhirat.
Atau ada hikmah lain, yaitu Allah
SWT menakdirkan seseorang cacat itu dengan jaminan masuk Surga kalau ia sabar
dengan tubuh yang cacat itu. Atau hikmah semacamnya, yang semuanya Allah SWT
yang Maha Mengetahui.
Source:
- Pertanyaan diatas ditanyakan oleh saudara Rozi
(Pasuruan) dan dijawab langsung oleh KH. A. Nawawi Abdul Djalil,
Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri.