Pertanyaan:
Kami kurang paham tentang makrifat dan mukasyafah. Pernah
Kami sowam ke seorang kyai, sebelum kami mengutarakan isi hati kami, sang kyai
tadi langsung menebak. Anehnya, semua yang dikatakan kyai tadi cocok dengan isi
hati kami. Apakah orang yang makrifat itu bisa melihat isi hati manusia atau
bagaimana? Soalnya kami pernah mendengar keterangan dari guru kami, bahwa
manusia tidak ada yang bisa melihat hati seseorang kecuali Allah SWT. Mohon
penjelasannya bapak kyai. Syukron.
Jawaban:
Adapun al-Makrifah adalah al-inqithá’an ma
siwal-Láh. Artinya, makrifat itu adalah putus dari perkara-perkara yang
selain Allah SWT. Sedangkan ilmu mukasyafah (mengetahui hal gaib) itu bisa
diperoleh dengan memurnikan sholat dari penyakit-penyakit salat.
Jadi, jika salat itu dikerjakan dengan ikhlas karena Allah
SWT semata dan dipenuhi syarat dan rukunnya, juga syarat-syarat yang batin
seperti khusuk, takzim, (mengagungkan), dan hayá’ (malu) terhadap Allah
SWT, maka demikian itu menjadi sebab hasilnya núr (cahaya) di dalam
hati.
Núr tersebut merupakan kunci dari ‘ulumul-mukásyafah,
sehingga hati bisa terbuka pada barang-barang samar yang ada di langit atau
di bumi dan sirr-sirr (rahasia) dari sifat ketuhanan.
Disebutkan dalam kitab Ihyá’ ‘Ulumud-din juz I
halaman 200: “para wali Allah SWT yang mukasyafah terhadap kerajaan langit,
bumi, dan rahasia-rahasia ketuhanan, sebenarnya mukasyafahnya hanya dalam
keadaan salat, terlebih ketika mereka sedang sujud. Oleh karenanya, Allah SWT
berfirman:
وَاسْجُدْ
وَاقْتَرِبْ (العلق)
“Bersujudlah dan berusahalah mendekat
kepada Allah.” (QS. Al-‘Alaq [96]:19)
Source:
- Pertanyaan diatas ditanyakan oleh saudara M. Darwis (Pamekasan) dan
dijawab langsung oleh KH. A. Nawawi Abdul Djalil, Pengasuh Pondok Pesantren
Sidogiri.