1). Tahun Masehi atau tahun Syamsiah
Tahun Masehi atau tahun Syamsiah sering juga disebut tahun
matahari (Surya). Seperti yang telah kita ketahui, sekali bumi mengelilingi
Matahari memerlukan waktu 365 1/4 hari.
Tahun yang didasarkan atas perhitungan
waktu yang dibutuhkan bumi mengelilingi matahari disebut tahun surya atau tahun
Masehi dan lamanya sama dengan 365 1/4 hari.
Dalam tahun Masehi , 1 tahun di bagi
menjadi 12 bulan. Seperti pada table dibawah ini.
Nama
Bulan |
Lamanya |
Januari |
31 hari |
Februari |
28 hari |
Maret |
31 hari |
April |
30 hari |
Mei |
31 hari |
Juni |
30 hari |
Juli |
31 hari |
Agustus |
30 hari |
September |
31 hari |
Oktober |
30 hari |
November |
31 hari |
Desember |
30 hari |
Jumlah |
365 hari |
Penetapan tahun masehi mula-mula
dilakukan oleh Julius Caesar dari kerajaan Romawi pada tahun 47. Orang
Romawi menetapkan 1 tahun = 365 1/4 hari. Karena jumlah hari dalam setahun tidak
bulat, Julius Cesar menetapkan 1 tahun = 365 hari, sedangkan sisanya yang 1/4 hari dari setiap tahun di kumpulkan selama 4
tahun sehingga menjadi 1 hari.
Tambahan 1 hari tersebut dimasukkan ke
bulan Februari yang biasanya 28 hari menjadi 29 hari sehingga 1 tahun menjadi
365 hari saja. Dan tahun inilah yang disebut dengan Tahun Kabisat.
Julius Caesar menetapkan tahun Kabisat
adalah tahun yang angkanya habis dibagi empat, misalnya tahun 1992, 1996, 2000,
2004, 2008, 2012, 2016, 2020 dan seterusnya.
Perhitungan yang lebih tepat menunjukkan
bahwa lamanya bumi mengelilingi matahari satu kali putaran adalah 365 Hari 5
Jam 48 Menit.
Setelah diperhitungkan dengan teliti,
maka tahun kabisat adalah tahun yang angkanya habis dibagi 4 dan tahun abadnya
angkanya habis dibagi 400.
(Tahun Abad adalah tahun yang angka terakhirnya
ratusan, misalnya: 800, 1000, 1100, 1200, 1900, 2000, 2100, dan seterusnya).
Jadi, tahun abad diatas tahun 1000, 1100,
1900 dan 2100 bukanlah tahun kabisat karena walaupun habis dibagi 4, tahun
tersebut tidak bisa habis dibagi 400.
Jadi kesimpulannya, tahun Masehi adalah
tahun yang didasarkan pada peredaran bumi mengelelilingi matahari dalam sekali
putaran.
2). Tahun Komariyah atau tahun Hijriah
Pada saat bumi telah mengelilingi matahari satu kali
putaran, secara bersamaan bulan telah mengelilingi bumi sebanyak 12 kali. Lamanya
bulan mengelilingi Bumi satu kali putaran adalah 29 1/2 hari.
Dengan demikian, satu kali bulan berevolusi (mengelilingi matahari) lamanya sama dengan 12 x 29 1/2 hari. Atau kalau dijumlahkan sama dengan 354 hari.
Tahun yang didasarkan pada perputaran
bulan ini disebut Tahun Komariyah atau yang lebih di kenal dengan
tahunnya orang islam (Tahun Hijriah). Jadi, satu tahun Hijriah sama
dengan 354 hari.
Pembagian jumlah hari setiap bulannya pada kalender Komariyah/Hijriah adalah sebagai berikut:
No |
Nama
Bulan |
Lamanya |
1 |
Muharram/Syura |
29 hari |
2 |
Safar |
30 hari |
3 |
Rabiul Awal |
29 hari |
4 |
Rabiul Akhir |
30 hari |
5 |
Jumadil Awal |
29 hari |
6 |
Jumadil Akhir |
30 hari |
7 |
Rajab |
29 hari |
8 |
Syaban/Ruwah |
30 hari |
9 |
Ramadan |
30 hari |
10 |
Syawal |
30 hari |
11 |
Zulqaedah |
29 hari |
12 |
Zulhijah |
29/30 hari |
Menurut peredaran bulan, lama bulan Zulhijah lebih lama dari
29 1/2 hari. Dengan demikian, kalender Hijriah juga
mengenal tahun Kabisat yang lamanya 355 hari. Kelebihan sehari ditambahkan pada
bulan Zulhijah sehingga 1 Bulan menjadi 30 hari.
Sistem penanggalan Hijriah digunakan
untuk memperingati hari-hari besar agama Islam. Jika Natal selalu diperingati pada
tanggal 25 Desember, maka Idul Fitri dan Idul Adha tidak dijadwalkan pada sistem
penanggalan Masehi.
Idul Fitri dan Idul Adha dijadwalkan pada
sistem penanggalan Hijriah. Idul Fitri dirayakan setiap tanggal 1 Syawal,
sedangkan Idul Adha diperingati setiap tanggal 10 Zulhijah.
Sistem penanggalan Hijriah dibuat pertama
kali pada masa pemerintahan Khalifah Umar Bin Khattab, seorang pemimpin besar
Islam yang hidup antara tahun 586M-644M (Masehi).
Tahun pertama Hijriah ditetapkan oleh Khalifah Umar R.A atas saran Sayyidina Ali Bin Abi Thalib untuk menandai tahun hijrahnya Baginda Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke kota Madinah (Yatsrib) pada tahun 622 Masehi.
Jadi kesimpulannya, tahun Hijriah adalah
tahun yang didasarkan pada peredaran bulan mengelelilingi Bumi dalam sekali
putaran.
Referensi: Erlangga
Sumber Gambar: Tribunnews.com