Sudah diketahui bersama bahwa pihak pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah melakukan kerjasama dengan seluruh operator kartu seluler Indonesia dengan cara memberikan subsidi bantuan kuota internet secara gratis. Bantuan subsidi intetnet tersebut dikenal dengan istilah Kuota Belajar.
Dimana yang di prioritaskan dari kuota belajar tersebut adalah Dosen, Guru, Mahasiswa, dan Siswa beserta jajaran-jajaran yang berada dalam naungan pendidikan.
Namun pada kenyataannya yang terjadi di lapangan ternyata bantuan itu tadi bukan hanya dialokasikan kepada pihak-pihak terkait yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, melainkan juga dialokasikan kepada semua pelanggan yang status sosialnya tidak ada hubungannya dengan pendidikan. Seperti misalnya Sopir, Karyawan, Perawat, Tukang Bakso, Tukang Sayur, Buruh, Petani dan lain sebagainya.
Pokoknya di semua kartu seluler yang berada didalam naungan Operator seluler Indonesia pasti mendapatkan kuota subsidi ini. Tak terkecuali kemungkinan besar (ingat! Ini hanya kemungkinan saja ya) kartu milik pak Karim Makarim sendiri selaku Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang masih aktif, bisa jadi juga dapat subsidi Kuota Belajar ini.
Kenapa Saya berasumsi seperti itu? Karena orang-orang seperti kita-kita ini yang statusnya bukan sebagai Tenaga Pendidik dan bukan pula sebagai Mahasiswa dan Siswa kartu seluler yang digunakannya juga dapat semua. Tapi jumlah kuota yang didapatnya tidak sebanyak jumlah kuota yang nomornya sudah didaftarkan di database Dapodik, melainkan lebih sedikit dari itu.
Kalau misalnya nomor kartu yang didaftarkan ke Dapodik dapat kuota sebesar 55 GB/30 hari. Maka untuk nomor biasa yang statusnya tidak terdaftar di Dapodik dapat kuota 10-15 GB/30. Itupun dapatnya bervariasi, sesuai dengan kebijakan provider masing-masing.
Ada yang dapatnya secara langsung, adapula yang dapat ketika membeli paket internet reguler/flash. Jadi disana nantinya bukan hanya kuota reguler/flash saja yang didapat melainkan kuota yang bersubsidi juga pelanggan dapatkan.
Pada awal-awal bantuan subsidi kuota belajar diluncurkan, di kartu Axis sendiri jika nomornya tidak didaftarkan ke Dapodik, pelanggan bisa membeli paket kuota belajar ini dengan harga Rp. 1 dengan kuota sebanyak 30 GB/30 hari. Namun jelang beberapa hari/bulan kemudian harga kuota tersebut naik menjadi Rp. 10 dengan jumlah kuota yang masih sama.
Kuota yang didapat sebanyak 30 GB itu tadi dibagi menjadi 2 jenis kuota yaitu Kuota Edukasi sebanyak 15 GB dan Kuota Conference (Konferensi) sebanyak 15 GB.
Kuota Edukasi sendiri hanya bisa digunakan untuk mengakses Aplikasi dan website-website tertentu yang sudah ditentukan oleh operator dan pemerintah yaitu diantaranya adalah Sekolahmu, Udemy, Zenius, Ruangguru, Website Universitas, dan Website Kemendikbud. Sedangkan untuk kuota Conference hanya bisa digunakan untuk mengakses aplikasi Zoom, Google Meet, Google Classroom, Microsoft Teams, dan Google Chat.
Secara default, memang paket tersebut tidak bisa digunakan untuk mengakses aplikasi atau situs lain-lain selain yang telah disebutkan diatas. Tetapi ditangan seorang gretongan, paket kuota belajar tadi statusnya bisa dirubah menjadi paket reguler/flash sehingga nantinya bisa dipakai untuk mengakses internet di semua jaringan tanpa ada satupun pengecualian.
Salah satu trik untuk mengubah paket subsidi tersebut adalah dengan cara menggunakan aplikasi penginjek yang bernama HTTP Injector. Untuk bahannya (confignya) sudah saya sediakan link downloadnya diakhir artikel. Tapi Config tersebut hanya bisa digunakan khusus kuota Conferensi saja sedangkan untuk yang Edukasi tidaklah work.
Untuk membeli paket kuota belajar tersebut pengguna hanya bisa mendaftarnya melalui aplikasi resmi milik Operator Axis yaitu AXISNet. Karena paket semacam ini tidak terdaftar di dial *123#.
Namun sayangnya paket tersebut pada bulan Januari (Minggu pertama) 2021 sudah tidak tampil lagi di beranda aplikasi AXISNET. Hal itu disebabkan karena program subsidi kuota belajar tersebut berakhir pada bulan Desember 2020.
Akan tetapi jika pelanggan masih ingin sekali untuk mendapat kan kuota belajar ini, Ia bisa mencobanya untuk membeli kartu perdana terbaru. Disana paketnya sudah langsung diaktifkan oleh pihak operator tanpa ada proses pendaftaran dulu.
Gambar dibawah ini adalah contoh kuota belajar dari kartu perdana. Yang dilingkari warna merah itu adalah paket Conference yang sudah kami habiskan kuotanya.
Namun apabila dikartu perdana tersebut program subsidinya juga sudah tidak ada, maka alternatif nya kalian bisa membeli paket Booster Conference di Aplikasi AXISNet.
1). Boostr Conference 2 GB/hari (Rp. 800)
2). Boostr Conference 5 GB/7 hari (Rp. 2.900)
3). Boostr Conference 15 GB/7 hari (Rp. 8.900).
* Config dibawah ini hanya bisa digunakan pada aplikasi HTTP Injector.