GraPARI adalah kepanjangan dari Graha Pari Sraya. Nama tersebut diambil dari gabungan bahasa Sanskerta yang terdiri dari Graha (Rumah), Pari (Seluruh), dan Sraya (Bantuan). Jadi GraPARI itu kalau diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia mempunyai makna yang kurang lebih artinya adalah Rumah/Pusat Layanan Seluruh Pelanggan.
Tentu yang dimaksud Pelanggan di sini adalah pengguna yang menggunakan kartu seluler dari Telkomsel.
Dikutip dari situs Wikipedia.org dibalik dari penamaan GraPARI sendiri tidak lepas dari campur tangan Sri Sultan Hamengkubuwono X sebagai tanda penghargaan atas diresmikannya kantor pelayanan Telkomsel di Yogyakarta.
Nah Sejak saat itulah, seluruh pusat layanan pelanggan Telkomsel yang tersebar diseluruh Indonesia ditetapkan dengan nama GraPARI.
Untuk saat ini, kemungkinan besar kantor GraPARI sendiri sudah tersebar di seluruh wilayah (Kabupaten) Indonesia.
Dengan hadirnya kantor pusat layanan (GraPARI) diberbagai daerah tersebut tentu dapat mempermudah pelanggan untuk mengadukan berbagai masalah yang sedang dialaminya. Misalnya menyangkut masalah kartu yang hilang, rusak, tidak aktif, kartu di kloning, Internet dan lain sebagainya.
Namun yang paling dominan dari pengaduan pelanggan biasanya adalah tentang masalah kartu hilang dan terblokir.
Menurut pengalaman pribadi, hampir 90% pelanggan yang masuk kedalam kantor GraPARI itu bertujuan hanya untuk membuat kartu baru dengan nomor yang sudah dimiliki sebelumnya.
#Syarat-syarat Yang Harus Dipersiapkan Untuk Membuat Kartu Baru Di GraPARI.
Sebelum Anda masuk ke kantor pusat layanan pelanggan Telkomsel GraPARI, alangkah baiknya Anda mempersiapkan syarat-syarat khusus apa saja yang harus dibawa kesana. Karena bisa jadi setelah Anda sampai ke kantor, malah kalian tidak bisa memenuhi persyaratan yang di minta oleh customer service. Dan akhirnya kalian harus balik lagi ke rumah untuk mengambil berkas yang dibutuhkan.
Kalau misalnya rumah Anda dekat dengan kantor GraPARI, ya itu tidak masalah, itu masih mendingan. Anda tinggal ambil berkasnya di rumah kemudian balik lagi ke sana. Tapi kalau rumahnya jauh yang jaraknya lebih dari 30 KM, jauh dari kota, jalannya dimana-mama berlubang, ini baru masalah.
Jangankan mau balik ke rumah dan mau pergi lagi ke GraPARI, yang mau pergi yang pertamanya saja sudah males apalagi mau bolak-balik kayak gitu.
Itu pengalaman pribadi Saya ketika mau mengajukan untuk di buatkan kartu yang baru di GraPARI. Tapi setelah Saya dimintai persyaratan yang diajukan customer service, Saya sendiri tidak bisa memenuhinya. Karena Saya sendiri dari rumah hanya membawa kartu identitas (KTP) saja sedangkan berkas-berkas yang lain tidak terpikirkan sebelumnya.
Beneran deh ketika customer servicenya bilang "Maaf banget pak, kartu bapak tidak bisa diaktifkan sekarang, karena bapak tidak memenuhi persyaratan yang dibutuhkan. Untuk itu silahkan bapak lengkapi dulu persyaratannya, habis itu balik lagi".
Setelah mendengar kata-kata seperti itu rasanya kecewa banget. Dan Saya hanya bisa bengong sambil menggerutu didalam hati memarahi diri sendiri. Pokoknya pikiran gak karuan waktu itu. Jengkel, sebel, marah, semuanya bergelut dalam hati dan pikiran. Rasanya pingin sekali ingin memarahi cewek customer service yang bermasker itu, tapi gak bisa karena malu dengan orang-orang yang ada sekitarnya.
Bagaimana tidak jengkel coba, data sudah benar semua, KTP Asli, pertanyaan sudah dijawab semua, eh malah pada akhirnya persyaratannya dipersulit. Biasanya dalam beberapa kasus, cukup bawa KTP asli saja sudah beres, ini malah nambah lagi persyaratannya.
Biar Anda tidak bernasib sama dengan yang Saya alami, berikut Saya paparkan syarat-syarat penting yang harus dibawa ke kantor GraPARI.
1). KTP Asli.
Meski di nomor yang hilang atau rusak atau terblokir itu yang di daftarkan sebelumnya bukan identitas asli, sebut saja ketika melakukan registrasi kartu itu sembarangan, Anda tetap bawa KTP Asli. Karena pihak CS tidak menanyakan identitas yang terdaftar didalam kartu yang bersangkutan, melainkan hanya nanya KTP Asli yang kalian punya saat ini. Yaitu KTP yang statusnya masih aktif, bukan yang sudah kadaluarsa masa berlakunya. Kalau sudah expired, ya mendingan kalian gak usah berangkat ke GraPARI. Itu sudah jelas ditolak mentah-mentah.
2). 3 Nomor Yang Bisa di hubungi.
Sebelum masuk ke GraPARI, usahakan kalian mencatat nomor yang bisa dihubungi. Nomor yang dimaksud adalah nomor yang pernah dihubungi dalam tiga bulan terakhir. Ini berlaku di semua nomor yang beda operator, yang terpenting masuk kedalam lingkup provider seluler Indonesia. Seperti Axis, XL, Indosat, Smartfren, Tree dan lain-lain.
Bagaimana kalau kartunya hilang bersamaan dengan HP-nya? Ya kalian ingat-ingat dulu nomor siapa saja yang kalian dihubungi akhir-akhir ini. Setelah itu, kalau sudah di ingat baru cek nomor orang yang bersangkutan di HP orang-orang terdekatmu. Misalnya milik keluarga, teman, saudara dan lain sebagainya.
3). Pengisian Pulsa Terakhir.
Pertanyaan selanjutnya kalian akan dimintai keterangan tentang pengisian pulsa terakhir dari nomor yang hilang/rusak/terblokir tersebut.
Kalau kalian sering isi pulsa mungkin dalam tahap ini sangat gampang untuk dijawab. Tapi kalau kalian seorang gretongan yang sangat sangat sangat jarang mengisi pulsa seperti saya ini, pertanyaan sepele semacam ini justru membutuhkan waktu yang sangat lama untuk menjawabnya dengan benar.
Untungnya di HP Saya semua histori dari pesan yang masuk tidak pernah di hapus oleh Saya. Entah itu pesan biasa ataupun pesan yang dikirim dari nomor Operator. Sehingga saya bisa mencari-carinya di situ, dan Alhamdulillah melakukan pencarian yang memakan waktu yang lumayan panjang, akhirnya ketemu juga pengisian pulsa Terakhir. Disana tercatat pengisian pulsa terakhir dari nomor Saya tersebut terjadi pada bulan Desember 2020 yang lalu.
Sebenarnya dalam tahap ini, jika kalian tidak ingat betul pengisian pulsa terakhirnya kapan? Kalian bisa menjawabnya dengan versi tebak-tebakan saja. Misalnya kalau si customer service nanya apakah di bulan Januari pernah isi pulsa? Jawab saja "Iya" siapa tahu saja benar. Kalaupun salah si customer service mungkin hanya bilang "maaf jawabannya salah bu, coba ingat-ingat kembali Bu". Kalimat seperti itu sering terdengar di kursi yang ada disebelah kanan-kiri Saya yang dilayani customer service lain. Pada akhirnya berkat jawaban versi tebak-tebakan tersebut benar juga.
4). Bawa Buku Rekening Tabungan atau SIM (Surat Izin Mengemudi).
Syarat pada poin ini tidak berlaku pada kartu yang tidak terdaftar SMS Banking. Jadi kalau kartu yang bersangkutan tidak terkait dengan SMS Banking, maka persyaratannya cukup sampai pada nomor 3 saja. Sedangkan yang poin 4 ini tidak berlaku.
Tapi jikalau kartu yang bersangkutan masih terikat dengan SMS Banking itu tadi, maka pelanggan wajib membawa salah satunya.
Kalau tidak punya SIM cukup bawa buku tabungannya saja. Tapi kalau punya SIM, ya cukup bawa SIM-nya saja.
Bagaimana kalau keduanya tidak ada? Misalnya SIM memang tidak punya, dan buku rekening hilang!
Pertanyaan diatas persis seperti yang Saya alami tadi siang. Dimana setelah customer service meminta salah satu dari kedua berkas diatas, malah Saya tidak punya diantara kedua persyaratan tersebut. Jadi, pengajuan Saya di tolak oleh Customer service dan Saya disuruh kembali lagi setelah mempunyai salah satunya.
Akhirnya setelah saya merenung sejenak, Saya lebih memilih untuk membuat buku tabungan saja. Karena Saya pikir, selain prosesnya lebih cepat, dari segi biayapun juga jauh lebih hemat.
Dan Alhamdulillah gak nyampek 1 Jam buku tabungan pun sudah jadi (kebetulan kantor Banknya lagi sepi), setelah itu Saya langsung meluncur ke GraPARI lagi yang kebetulan jaraknya sangat dekat dengan kantor Bank. Habis itu singkat cerita, pengajuan pembuatan kartu baru langsung di proses oleh Customer service lain yang sifatnya lebih ramah dari yang pertama. Gak nyampek setengah jam, kartu baru dengan nomor yang sama langsung jadi.
#Berapa Biaya Administrasi Untuk Pembuatan Kartu Di GraPARI?
Untuk pembuatan kartu baru yang hilang, rusak atau terblokir biaya administrasinya adalah gratis. Berhubung didalam kartu baru tersebut ada paket internet regulernya sebanyak 15 GB di jaringan 4G, plus ditambah lagi dengan pemberian kartu perdana baru yang berisi paket Internet sebanyak 10 GB+Gratis Nelpon semua operator, maka kita dikenakan biaya sebesar Rp. 65.000.
Jadi yang Rp. 65.000 itu bukan biaya administrasi dari pembuatan kartu baru itu tadi melainkan harga paket internet reguler sekaligus kartu perdana paket internet dan nelpon.
Kartu perdana ini hanya bisa aktif dalam kurun waktu 1 bulan saja. Lebih dari itu, status kartu sudah tidak aktif lagi alias hangus secara automatis.