V2Ray atau yang disingkat dengan V2 adalah alat terbaru yang berada di bawah naungan Proyek V yang dikembangkan oleh Victoria Raymond . Project V sendiri adalah kumpulan alat yang mengklaim dapat membantu penggunanya membangun jaringan komunikasi dasar yang eksklusif.
Alat inti dari Proyek V ini disebut dengan V2Ray, yang fungsi utamanya bertanggung jawab untuk realisasi protokol dan fungsi jaringan, dan berkomunikasi dengan Proyek V.
Menurut info yang beredar sebelum V2Ray resmi di luncurkan ke publik, pihak pengembang telah merilis V2Ray versi awal (0.1) pada pertengahan September 2015 yang lalu. Namun pada saat itu, aplikasi masih dalam tahap pengembangan mulai dari versi Pra-alfa, versi Alfa, versi Beta sampai ke versi pengujian terakhir yaitu versi Kandidat (Delta dan Gamma).
Baru setelah siklus pengembangan perangkat lunak (software) tersebut selesai, dua bulan berikutnya atau lebih tepatnya pada bulan November tahun 2015 V2Ray resmi meluncurkan versi pertamanya (1.0) ke publik.
Namun pada lintas platform Linux (Android), aplikasi VPN yang berjalan di protocol V2Ray ini rata-rata dirilis pada tahun 2020 kemaren.
Saya Rasa bukan rata-rata lagi sih, tapi mayoritas. Karena setiap kali saya meng-install aplikasi V2Ray melalui Play Store, setelah di cek tanggal peluncurannya saya tidak menemukan aplikasi yang dirilis pada tahun 2019 dan 2018.
V2Ray dapat dijalankan sendiri atau bisa juga dihubungkan langsung dengan alat/aplikasi lain untuk menyediakan proses operasi yang sederhana.
Pada smartphone Android, contoh dari aplikasi V2Ray yang dapat berjalan sendiri diantaranya adalah NapsternetV, V2Ray Fastssh, V2Ray Shadowshock Connector, V2Ray VPN dan lain sebagainya. Sedangkan untuk V2Ray yang bisa di operasikan pada aplikasi lain adalah V2Ray Plugin.
Aplikasi V2Ray Plugin ini tidak bisa berjalan sendiri layaknya aplikasi-aplikasi V2Ray yang telah saya sebutkan diatas. Melainkan bisa di operasikan melalui aplikasi HTTP Injector. Jadi untuk menjalankan aplikasi tersebut pengguna harus membuka HTTP Injector dulu, baru setelah pengaturannya sudah di setting semua, pengguna bisa mengoperasikannya.
Kelebihan Aplikasi V2Ray Dibandingkan Dengan Aplikasi VPN Internet Gratisan lainnya.
Setelah saya beberapa kali melakukan uji coba terhadap V2Ray, ternyata V2Ray mempunyai keunggulan tersendiri dibandingkan dengan Aplikasi VPN kebanyakan. Dimana kelebihan dan keunggulan yang dimaksud adalah lebih terbukanya peluang untuk mendapatkan internet gratisan.
Kok bisa begitu? Ya mana Saya tahu alasannya! Yang jelas fakta di lapangan sudah ada buktinya dan Saya sendiri yang memeragakannya langsung. Bukan orang lain.
Ceritanya begini.
Tadi siang saya iseng-iseng mencari bug internet yang statusnya asal-asalan. Yang dimaksud asal-asalan disini tidak fokus pada bug-bug tertentu yang dikhususkan untuk menguras kuota internet dari suatu paket. Seperti misalnya paket Edukasi, Conferensi, Unlimited Gaming, Kuota Belajar, Unlimited Max, Ilmupedia, Imclass dan lain sebagainya.
Bug yang saya cari itu adalah bersifat universal. Artinya tidak pandang bulu, yang penting status bug tersebut nantinya bisa work dan konek di kartu yang saya gunakan. Entah itu koneknya bug tadi itu akan menguras kuota Gaming, Conferensi ataupun tidak sama sekali (opok). Itu tidak masalah. Yang terpenting dibenak saya itu adalah konek dulu. Giliran nyedot-menyedot kuota yang ada didalamnya, itu urusannya belakangan.
Singkat cerita akhirnya saya menemukan dua bug yang masing-masing menyedot kuota yang sama yaitu menguras kuota Unlimited Gaming Axis (kebetulan saya pengguna Axis).
Kedua bug tadi sebenarnya kalau diletakkan di aplikasi VPN semacam HTTP Injector, KPN Tunnel, HTTP Custom dan TLS Tunnel dengan mode SNI tidak ada satupun yang konek.
Justru sebaliknya ketika bug yang dimaksud di sisipkan kedalam Aplikasi V2Ray, sebut saja aplikasi NapsternetV ternyata disana konek semua.
Jadi kesimpulannya, keunggulan/kelebihan dari aplikasi V2Ray pada smartphone Android adalah kesempatan untuk mendapatkan internet gratisan lebih Besar dibandingkan dengan aplikasi VPN lainnya.