Artikel ini Saya tulis untuk teman-teman yang menanyakan tentang HP Android miliknya yang gagal di Root Menggunakan aplikasi KingRoot. Padahal menurut mereka, step by step yang diterapkannya sudah sesuai dengan tutorial yang ada di Google maupun di YouTube. Tapi hasilnya nihil semua.
Yang dimaksud tutorial diatas, tentu bukanlah tutorial yang menggunakan kata kunci "Cara Root HP Android Menggunakan PC" atau "Cara Root HP Android Menggunakan Magisk", melainkan "Cara Root HP Android Tanpa Menggunakan PC".
Nah kata keyword yang terakhir ini adalah kata kunci yang paling banyak dijumpai di pencarian Google. Tapi setelah diterapkan tutorialnya malah bukannya membuahkan hasil malah membuat banyak pengunjung merasa kecewa.
Kenapa kecewa? Ya karena untuk mendapatkan aplikasinya saja menurut mereka ribetnya minta ampun. Tempat penyimpanan file download apk-nya dilempar sana-sani, sampai mau putus asa untuk mendapatkannya.
Mungkin situs web/blog yang dikunjungi oleh mereka tersebut menggunakan safelink sehingga link download apk-nya di redirect ke berbagai blog/web.
Biasanya beberapa pemilik blog/web yang mempunyai file yang bisa di download oleh pengunjung menerapkan link redirect semacam ini, hal itu tidak lepas karena peluang klik iklan adsensenya lebih besar daripada blog/web biasa.
Lantas yang jadi pertanyaannya sekarang adalah kenapa setelah memakai aplikasi KingRoot yang di download tadi masih belum berhasil membuat status Android menjadi Root? Apakah tutorialnya hoax atau gimana?
Baik isi kontennya maupun dari segi aplikasinya sebenarnya tidak hoax. Keduanya sama-sama dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Hanya saja dari pihak visitor sendiri ketika mengunjungi blog/situs yang bersangkutan tidak sesuai dengan waktu konten yang dibuatnya.
Sebagai contoh misalnya artikel yang dipublish tahun 2015-2016 sedangkan kalian mengunjungi situsnya sekaligus menerapkan step by step pengerootannya di tahun 2021. Maka setelah kalian mengikuti langkah-langkah yang ada didalam artikel tersebut maka nanti hasilnya jelas-jelas gagal.
Kenapa demikian? Karena sekitar tahun 2015-2016 itu pengguna HP Android rata-rata masih menggunakan versi 4.0 (Ice Cream Sandwich) sampai versi 5.0 (Lollipop). Sedangkan aplikasi KingRoot sendiri hanya kompetibel pada Android versi 5 kebawah.
Jadi wajar-wajar saja kalau ponsel Android yang di Rootnya tersebut mengalami kegagalan mengingat pengguna masa kini sudah jarang yang memakai Android versi 5.0 kebawah alias HP kentang. Jangankan versi 5.0, versi 6 saja sudah jarang sekali kita temukan. Kalaupun ada, itu kemungkinan besar yang memakainya segerombolan emak-emak.
Lah sekarang HP Android kalian yang ingin di Root itu sudah versi berapa? Pasti perangkatnya sudah menggunakan sistem operasi Android 7 keatas kan! Ayo dijawab dengan jujur, jangan bohong!
Kalau pun ada situs/blog-blog tertentu yang membahas cara root Menggunakan KingRoot ini tanggal dan tahun publish artikelnya tertera 2020 atau 2021, mungkin artikel tersebut oleh pemilik blognya diubah (diedit) untuk mengelabuhi pengunjung. Biar artikel tersebut dianggap konten terbaru.
Atau bisa juga artikel yang bersangkutan hasil dari konten writer yang memang baru dipublish. Dimana konten tersebut hasil dari karya orang lain yang sengaja ditulis ulang dengan gaya bahasa sendiri.
Tapi kemungkinan besar yang menjadi writernya masih belum mempunyai kemampuan dan pahaman yang mendalam tentang KingRoot ini, sehingga didalam artikel yang dibuatnya tersebut tidak dilengkapi dengan info yang komplit bagi pengunjung.
Sebagai contoh misalnya didalam artikel tersebut tidak di singgung bahwa aplikasi KingRoot itu tidak support pada HP Android yang mempunyai versi diatas 5.0 keatas. Melainkan hanya bisa digunakan pada sebagian ponsel Android versi 5.0 kebawah.
Tapi kenapa meski HP Saya sudah dibawah versi 5.0 masih belum bisa di Root gan? Saya kan sudah bilang barusan, yang bisa di Root menggunakan aplikasi KingRoot itu hanya sebagian saja bukan semuanya.
Jadi kalau ponsel kalian gagal ter-Root menggunakan metode seperti ini, maka sudah dipastikan perangkat kalian tersebut masuk kedalam kategori ponsel yang harus di UBL (Unlock Bootloader). Biasanya HP Android yang paling susah untuk di Root itu adalah merk Vivo dan Oppo. Kedua merk tersebut memang sangat sulit sekali untuk berhasil di root. Apalagi cuma mengandalkan alat sedarhana seperti aplikasi KingRoot, memakai metode UBL dan opreak-opreak melalui PC/Laptop saja terkadang ribetnya minta ampun.
Tapi kalau merk lain seperti misalnya HP Samsung dan Xiaomi, mungkin cara penerapannya tidak serumit merk Oppo dan Vivo.
Jadi kesimpulannya jika kalian mendapati sebuah konten yang membahas cara Root HP Android tanpa menggunakan PC/Laptop, baik itu di google maupun di YouTube tapi pada bagian step by step kontennya menggunakan KingRoot, maka kalian tidak usah melanjutkan untuk membaca atau menonton kontennya. Lebih baik kalian skip saja.
Karena kalau kalian tetap berada disana dan ingin mencoba untuk mempraktekkannya, maka itu akan membuang-buang waktu saja. Kecuali memang HP kalian yang ingin di Rootnya tersebut versi Androidnya masih berada di level 5.0 kebawah dan bukan pula bermerk Vivo dan OPPO, baru kalian bisa mencobanya.
Sebenarnya kalau ingin me-root HP jadul itu, bukan cuma bisa dilakukan melalui aplikasi KingRoot saja tetapi juga bisa dilakukan dengan aplikasi FramaRoot. Tapi Saya sendiri sekarang tidak tahu pasti apakah sekarang masih work atau tidak? Yang jelas dulu kedua aplikasi tersebut adalah aplikasi alternatif untuk melakukan pengerootan terhadap HP Android tanpa menggunakan PC/Laptop.