Sejak pertama kali mengenal aplikasi HTTP Injector dari tahun 2015 sampai kemaren (10 Januari 2022) ketika ingin mangimport sebuah config buatan sendiri atau mau dibagikan ke orang lain, Saya tidak pernah mengalami kendala seperti yang terjadi pada aplikasi terbaru versi 5.6.0 (161) ini.
Biasanya pada versi-versi sebelumnya ketika kita membuat sebuah Config, maka file tersebut setelah berhasil di eksport akan tersave pada ruang penyimpanan internal di bagian folder HTTP Injector.
Sehingga ketika kita ingin mangimport atau membagikannya ke orang lain, maka kita langsung di arahkan pada folder tersebut dan tidak harus mencarinya kesana-kemari.
Tapi pada versi terbaru ini sepertinya letak penyimpanan filenya tidak sama dengan versi-versi sebelumnya. Dimana versi yang sekarang menurut Saya pribadi penempatan file confignya dapat membingungkan pengguna.
Karena untuk mengimpor atau ingin dibagikan ke orang lain, pengguna yang baru pertama kali memakai aplikasi ter-update tersebut benar-benar sangat kesulitan untuk menemukan confignya.
Bahkan Saya pribadi untuk menemukannya membutuhkan waktu yang tidak kurang dari 15 menit. Dan Saya sempat berpikir bahwa pengimporan config pada aplikasi terbaru yang di update pada tanggal 15 Desember 2021 kemaren kemungkinan besar memang tidak support terhadap ponsel Android version 11 layaknya aplikasi KPN Tunnel Revolution.
Tapi setelah Saya telusuri satu persatu di ruang penyimpanan, ternyata disana memang letak confignya tersimpan secara terpisah dengan hasil impor config dari aplikasi sebelumnya.
Sehingga pada saat pengguna ingin mengimpor confignya, maka keberadaan config tersebut tidak langsung terbaca oleh sistem layaknya aplikasi-aplikasi yang sudah lawas. Melainkan harus mencari dulu ke folder lain dimana file config itu tadi tersimpan.
Jadi bagi teman-teman yang kebetulan ketika menggunakan aplikasi HTTP Injector Terbaru tersebut mengalami hal yang sama seperti yang Saya alami, dan kebetulan pula sampai sekarang tidak tahu letak penyimpanan confignya ada di folder mana? Maka Anda bisa mencari atau mencocokkannya sesuai dengan langkah-langkah yang Saya paparkan dibawah ini.
Namun sebelum langsung menuju ke step by stepnya, perlu Kami sampaikan bahwa gawai (ponsel) yang Saya gunakan adalah HP merk Vivo dengan model Android 11.
Jadi, kalau seandainya step by step yang Saya tulis dibawah ini nantinya ada ketidaksamaan antara struktur ruang penyimpanan yang ada didalam ponsel Saya dengan milik Anda, maka itu harap dimaklumi.
Karena memang adakalanya pengaturan dan tampilan dari sebuah smartphone itu tidaklah sama antara yang satu dengan yang lainnya. Terlebih jikalau merk-nya beda, itu sudah jelas settingannya tidak sama. Namun perbedaan itu tidaklah begitu mencolok, sehingga pengguna nantinya masih bisa menyesuaikan dengan perangkat yang dimilikinya.
Berikut cara mengimpor atau menemukan letak config HTTP Injector versi terbaru 5.6.0 (building 161) dan versi-versi penerusnya.
1). Pertama seperti biasa buka dulu aplikasi HTTP Injectornya, lalu pilih menu impor/ekspor (letaknya ada di pojok kanan atas berlogo dokumen/kertas). Setelah itu pilih impor Konfig.
2). Selanjutnya pilih Penyimpanan Internal.
3). Kemudian setelah itu klik strip/garis yang ada di pojok kiri atas.
4). Lalu pilih nama merk ponsel Anda (sebagai contoh misalnya merk HP Saya VIVO 1901).
5). Selanjutnya cari folder Dokumen.
Nah didalam folder Dokumen inilah file config yang di impor dari aplikasi versi terbaru tersimpan.
6). Lalu pilih HTTP Injector.
7). Setelah itu nanti disana akan muncul file config yang telah Anda impor sebelumnya. Tugas Anda disini tinggal klik config yang mau digunakan. Setelah itu Config akan terimpor kedalam aplikasi dan siap digunakan.
7). Selesai.